Biasanya kalau flight ke DPS, exit di arrival, ditunggu bapak lalu pulang naik motor sampai ke rumah.
Tapi waktu itu agak berbeda, untuk pertama kalinya transit, transit di "rumah".
Mba-mba announcer sudah mulai memanggil, dari panggilan pertama, kita sudah bergegas,
Setelah mendapat seat, barulah dimulai.
14 jam menuju NRT.
 |
| Masih jam 9 pagi dan mendung. |
 |
Manusia tropis kena angin langsung mengigil. Beda dengan pribumi.
|
 |
Somehow lonely
|
 |
Rooftop ini masih sepi mungkin karena masih pagi, mereka yang datang ke sini kadang melihat pesawat melalui binocular, memotretnya, atau bahkan hanya duduk-duduk menyendiri sambal merokok dan ngebir.
Kalau ke Tokyo kebanyakan orang penasaran dengan indahnya Disneyland, saya tidak begitu tertarik, disamping harganya yang cukup mahal, saya lebih penasaran dengan keseharian warganya. Menjelang sore, saya ke Odaiba.
|
 |
Ketemu Elsa dan Minnie Mouse.
|
 |
Yak sekedar lewat saja.
|
 |
Odaiba Seaside Park, jalanannya rapi dan tertata, lebih menikmati jalannya ketimbang foto-foto.
|
 |
Menjadi ayah membawa stroller bayi serta punya dua ekor bulldog. That's the dream.
|
 |
Somehow this camera captured many loneliness.
|
 |
Foto ini diambil jam 5 dari tepian pantai Tokyo Bay. It's beautiful. Saya menghabiskan 3 jam waktu bebas hanya untuk melihat sunset. Entah kenapa rasanya seperti Taki ketemu Mitsuha saat Katawaredoki.
|
 |
| Cahaya makin remang, noise di kamera juga makin banyak karena ISO yang dinaikkan paksa. Pantai sudah mulai sepi. Orang-orang mungkin sudah mengejar kereta pulang. Dan saya masih duduk memperhatikan orang ini mendekati pantai. Masih sisa 30 menit waktu bebas berakhir. Saya juga harus mengejar kereta ke penginapan. |
Comments
Post a Comment